top of page

Review : Daredevil Season 1 (Ep. 1-13)

  • Dysan Ismi Aufar
  • Apr 28, 2015
  • 3 min read

Marvel Cinematic Universe (MCU) seperti yang sudah kita ketahui terus memperluas universe nya. Tak berhenti dengan produksi film-film blockbuster, Marvel pun sudah merambah ke layar yang lebih kecil, yaitu TV Series. Diawali dengan Agents of S.H.I.E.L.D yang merupakan spin-off langsung dari film Avengers pertama, dilanjutkan dengan series Agent Carter yang juga merupakan spin-off dari film Captain America : The First Avengers. Setelah kedua series tersebut, Marvel kemudian menjalin kerjasama dengan Netflix untuk memproduksi 4 series baru yaitu Daredevil, AKA Jessica Jones, Luke Cage, dan Iron Fist yang mana kemudian keempat heroes tersebut akan bergabung dalam sebuah mini-series "The Defenders". Entry pertama dari rangkaian series Marvel-Netflix telah rilis pada awal April ini yaitu Daredevil dengan Drew Goddard (yang rumornya akan men-direct reboot dari Spider-Man) akan bertindak sebagai exec-producer sekaligus showrunner.

daredevilheader.jpg

Daredevil ini berkisah seputar pemuda bernama Matthew Murdock (Charlie Cox) yang bekerja sebagai pengacara di Law Firm yang ia bangun bersama temannya Foggy Nelson (Elden Henson), Nelson & Murdock Attorneys at Law. Namun, di malam hari Murdock berubah menjadi seorang vigilante yang mencoba menyelematkan Hell's Kitchen dari rencana jahat seorang businessman, Wilson Fisk (Vincent D'Onofrio) beserta koloni-koloninya, Madame Gao (Wai Ching Ho), Leland Owlsley (Bob Gunton), dan Nobu (Peter Shinkoda). Murdock sendiri adalah seorang tune netra akibat insiden dengan bahan kimia yang dialaminya saat kecil, namun karena itu juga lah indera-indera lainnya mengalami peningkatan yang signifikan jauh melebihi manusia normal. Murdock dilatih untuk menjadi seorang petarung handal oleh gurunya, Stick (Scott Glenn).


Daredevil menghadirkan suatu sisi yang sangat berbeda dari Marvel Cinematic Universe. Sangat kental dengan nuansa dark dan gritty. Bahkan series ini tak ragu untuk menunjukkan adegan-adegan kekerasan yang sangat violence (bahkan sampai ada tulang keluar dalam salah satu adegan). Dan tentu saja ini adalah sebuah hal yang positif ditambah dengan storyplot nya yang digarap dengan luar biasa. Dapat dibilang kalau season 1 dari Daredevil ini berkisah mengenai transformasi seorang Matt Murdock menjadi Daredevil seutuhnya dan juga perubahan Wilson Fisk yang awalnya berpaku dengan idealismenya menjadi saviour Hell's Kitchen hingga berakhir menjadi sadistic Kingpin yang ikonik seperti di komik Daredevil. Plot nya terasa begitu mengalir mulai dari episode pertama hingga episode terakhir yang membuat penonton merasa bukan menonton suatu series tetapi merupakan satu kesatuan film besar dengan durasi kurang lebih 13 jam. Poin plus lainnya dari series ini adalah adegan-adegan fight scenes nya yang tampak digarap sangat serius sehingga terkesan megah, terlalu megah untuk ukuran tv series bahkan. (lihat Murdock vs Assassin di episode 1, hallway fight di episode 2, Murdock vs Nobu di episode 10, dan Daredevil vs Fisk di Episode 13). Durasi yang cukup lama di tiap episode nya pun juga dimanfaatkan dengan baik untuk mengembangkan para karakternya.


P.S : Best fight scene in the whole series

Mungkin memang dalam film ini Daredevil tak terkesan seperti a proper superhero karena penggambarannya hanyalah seperti manusia biasa yang kebetulan memiliki indera selain penglihatan yang lebih tajam dari manusia biasa dan kebetulan punya skill bertarung yang cukup memumpuni, dan juga Daredevil di series ini tampak sangat vulnerable hingga beberapa kali bahkan harus berada dalam keadaan nyaris mati. Begitupun Wilson Fisk yang menjadi antagonis utama juga digambarkan sangat humanis dan emotionally unstable (berbeda dengan di komiknya yang sangat kejam dan sadis tanpa perasaan), terlihat dari bagamana ia dapat hadir sebagai sosok penguasa yang amat ditakuti dan tampak tenang bagai air yang mengalir, namun jika permasalahan sudah menyangkut hal-hal personalnya seperti Vanessa (wanita pujaannya) dan Wesley (asisten sekaligus teman terbaiknya), ia dapat berubah menjadi sangat brutal tak terkendali. Transformasi perlahan yang menarik juga dapat terlihat dari kostum Daredevil sendiri yang mana pada mulanya ia hanya mengenakan pakaian sekedar untuk menutupi identitas nya namun seiring dengan semakin seringnya ia menghadapi near-death situations maka perlahan-lahan ia terus meng-upgrade proteksinya sebelum berubah secara total menjadi kostum classic suit Daredevil seperti di komik.


Daredevil telah mengangkat standar dari produk-produk MCU yang tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bukan hanya untuk series-series berikutnya, namun juga untuk film-film layar lebar Marvel. Menarik untuk ditunggu apakah AKA Jessica Jones, Luke Cage, dan Iron Fist dapat memenuhi ekspektasi tinggi untuk setidaknya selevel dengan Daredevil ini. Bahkan dengan banyaknya review positif atas series ini menimbulkan banyak rumor kemungkinan crossover dengan film layar lebar MCU lainnya. Apapun itu, Daredevil merupakan suatu tontonan yang menyegarkan dan tentu saja membuat para Marvel fanboys tak akan bosan karena produk-produk MCU yang semakin variatif. Dan begitu menonton habis season 1 Daredevil ini pun membuat tak sabar untuk segera melihat kejutan-kejutan apa lagi yang akan dihadirkan pada season 2 nya nanti (yang sudah dikonfirmasi akan rilis sekitar April 2016), apakah Bullseye ??? Elektra (sudah di-tease pada percakapan di salah satu episode season 1 ini) ??? atau bahkan......The Punisher ???


RATING : 4,5 / 5


 
 
 

Comments


Featured Posts
!
Recent Posts
!
Archive
Follow Us
  • Twitter Basic Square
  • Instagram App Icon

© 2013 Dysan Aufar

follow us:
  • Twitter Classic
  • Instagram App Icon
bottom of page